094233100_1667793288-Wall-Street-3.jpg

Donald Trump Ditembak, Bursa Berjangka AS Stabil

Para ahli strategi telah memperkirakan akan terjadi gejolak dalam pemilu bulan November ini, salah satunya karena Partai Demokrat masih khawatir mengenai pencalonan Presiden Joe Biden setelah pidato debatnya bulan lalu.

“Investor juga bergulat dengan kemungkinan bahwa pemilu tersebut akan berakhir dengan perselisihan yang berkepanjangan atau kekerasan politik,” ujarnya.

Namun hanya ada sedikit preseden untuk peristiwa seperti di Pennsylvania. Ketika Presiden Ronald Reagan ditembak empat dekade lalu, pasar saham merosot sebelum ditutup lebih awal.

Keesokan harinya, 31 Maret 1981, S&P 500 naik lebih dari 1% dan benchmark imbal hasil Treasury 10-tahun turun 9 basis poin menjadi 13,13%, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Selain itu, Kepala strategi BCA Research Inc Marko Papic, mengatakan investor obligasi harus memberi perhatian khusus, karena serangan ini kemungkinan akan meningkatkan peluang Trump terpilih.

“Saya pikir pasar obligasi pada suatu saat harus menyadari peluang Presiden Trump yang lebih besar untuk memenangkan Gedung Putih dibandingkan para pesaingnya. Dan saya terus percaya bahwa ketika peluangnya meningkat, kemungkinan terjadinya kerusuhan di pasar obligasi juga akan meningkat,” ujar Papic.

Selanjutya, Analis pasar keuangan senior di Capital.com Kyle Rodda, mengatakan ia melihat klien mengalir ke Bitcoin dan emas setelah penembakan tersebut. Mata uang kripto ini meningkat setelah berita tersebut tersiar.

“Berita ini menandai titik perubahan dalam norma-norma politik Amerika dan daruratnya kekerasan politik yang lebih besar. Bagi pasar, ini berarti perdagangan di tempat yang aman, namun lebih condong ke tempat yang non-tradisional,” pungkasnya.

 


Source link

Tags: No tags

Add a Comment

You must be logged in to post a comment