079454200_1707114151-WhatsApp_Image_2024-02-05_at_13.18.34.jpeg

Raup Pendanaan Bank, Setoran Pajak Smelter Nikel di Kolaka Naik 147%

Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah terus mendorong program hilirisasi nikel guna mencapai target ketahanan energi sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Salah satu yang tengah diperkuat yakni dukungan pendanaan untuk proyek smelter di Tanah Air.

Dalam acara peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) beberapa waktu lalu, Prabowo memusatkan perhatian pada sektor hilirisasi mineral hingga pembangunan pusat data kecerdasan buatan.

Prabowo bakal mengalokasikan gelombang pertama investasi di Danantara senilai USD 20 miliar untuk sekitar 20 proyek strategis nasional.

“Kurang lebih 20 proyek strategis bernilai miliaran dolar akan difokuskan pada hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan pusat data kecerdasan buatan, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, serta energi terbarukan,” kata Prabowo.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tri Winarno mengungkapkan, di Indonesia sudah ada satu fasilitas pemurnian atau smelter nikel yang mendapat dukungan pembiayaan dari perbankan nasional.

Smelter tersebut ialah milik PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) yang menggunakan pendanaan dari Bank Mandiri. Fasilitas pemurnian ini disebutnya dapat menjadi contoh bagi perbankan lain agar mau membiayai proyek hilirisasi.

“Sudah ada, setahu saya smelter nikel milik Ceria Group yang menggunakan pendanaan dari beberapa bank,” kata Tri Winarno, Rabu (26/2/2025).

Adapun, Ceria Nugraha Indotama merupakan perusahaan pertambangan nikel terintegrasi yang beroperasi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara dengan luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan mencapai 6.785 ha.

 


Source link

Tags: No tags

Comments are closed.