Liputan6.com, Jakarta- Presiden Prabowo Subianto mengatakan akan mengkaji penerapan pajak di Indonesia. Menurut dia, pajak yang besar seharusnya hanya dikenakan kepada orang-orang kaya yang memiliki penghasilan besar.
“Kita akan tegakkan UU yang bener, saya akan pelajari kembali masalah pajak. Pajak yang besar untuk orang yang penghasilannya besar,” kata Prabowo saat menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Kamis (1/5/2025).
Dia memandang pajak untuk buruh berpenghasilan tidak terlalu besar tak bisa disamakan dengan yang tinggi. Namun, Prabowo berharap buruh tak keberatan apabila bayar pajak dengan nominal kecil.
“Lo (buruh) orang gajinya enggak besar, jadi ngapain dipajak. Tapi kalau pajaknya sedikit enggak terlalu besar bayar deh dikit-dikit deh,” ujarnya.
Prabowo akan membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional yang akan diisi semua pimpinan serikat buruh di Indonesia. Tugas mereka yakni, mempelajari keadaan para buruh dan memberi nasihat kepada Presiden terkait undang-undang (UU) yang merugikan buruh.
“Mereka tugasnya adalah mempelajari keadaan buruh dan memberi nasihat kepada presiden mana UU yang enggak beres dan enggak melindungi beres, mana regulasi yang enggak bener dan segera akan kita perbaiki,” jelas Prabowo.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyebut dirinya merupakan presiden para buruh, petani, nelayan, dan masyarakat susah. Sebab, Prabowo merasa para buruh selalu mendukungnya setiap dirinya maju pemilihan presiden (Pilpres).
Prabowo menuturkan dirinya sudah lima kali maju Pilpres dan empat kali mengalami kekalahan. Meski begitu, kata dia, para buruh selalu mendukungnya.
“Saudara tidak pernah tinggalkan saya, 4 kali saya kalah, yang kelima kita menang. Jadi saya ingin sampaikan disini saya merasa menjadi presidennya buruh, petani, nelayan, orang yang susah,” kata Prabowo saat peringatan Hari Buruh Internasional di Monas Jakarta, Kamis (1/5/2025).
Source link